Kamis, 03 Mei 2012

KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

Kalimat langsung adalah : Kalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya.

Ciri – ciri kalimat langsung

1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.

2. Intonasi: bagian kutipan bernada

lebih tinggi dari bagian lainnya.

3. Berkemungkinan susunan :

a. pengiring/kutipan

b. kutipan/pengiring

c. kutipan/pengiring/kutipan

4. Penulisan huruf awal kutipan dengan huruf kapital pada susunan cara ke-1, ke-2, dan kutipan pertama cara ke-3.

5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.

Contoh :
Kata Desmon,” Anggel nanti pulangnya saya antar!”

“Anggel Nanti pulangkanya kamu saya antar ya?” kata Desmon.

Kata Desmon disebut kalimat pengiring.

Jikapengiring di belakang perhatikan tanda baca sebelum tanda kutib( Jika kalimat tanya dan perintah sebelum tanda kutib menggunakan tanda ? atau ! jika kalimat berita menggunakan koma. Selain itu Huruf awal di pengiring huruf kecil perhatikan contoh berikut.

1. ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya Samid.
2. ” Belikan saya mobil baru!“ pinta Tria.
3. ” Saya akan datang nanti malam,“ kata Hamid.

1. Ayah menyuruh, “Antarkan surat

ini ke kantor Bapak!”

(pengiring/kutipan).

2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak

polisi kepada tiga orang pencopet yang baru saja tertangkap.

(kutipan/pengiring).



Perubahan Kalimat Langsung ke Tak Langsung

Dalam perubahan bentuk ini perhatikan perubahan kata gantinya:

Langsung —>Tak Lansung
Saya —-> Dia
Kamu —–> Saya
Kalian —–> Kami
Kami —–> Mereka
Kita —–> Kami

Ada alternatif lain agar tidak menghafal :
Caranya Posisikan diri anda menjadi orang yang diajak bicara setelah itu informasikan kepada orang ketiga.
Contoh : Kata Dhani,” Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!”
Maka anda menjadi orang yang diajak bicara Dhani,
Setelah itu ada orang lain yg bertanya : Dhani tadi bicara apa?
jawab: Dhani mengatakan supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas.
Jawaban anda itulah kalimat tak langsungnya.

Selamat mencoba.
1. Paman mengatakan,” Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”
2. Kata Ketua Rombongan,” Terimakasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan kami,”

Kalimat Tak Lansung.
Kalimat menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa mengulang kata-katanya secaraCara merubah Kalimat tak langsung ke Kalimat langsung.

Ciri-ciri :

1. Tidak bertanda petik.

2. Intonasi mendatar dan menurun

pada akhir kalimat.

3. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:

a. kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.

b. kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.

c. kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.

4. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya.

5. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.

Contoh :
Webby mengatakan bahwa dia akan datang kerumahku nanti sore.
Untuk merubahnya maka anda harus :
1. Menerka kira-kira Webby bicaranya apa saat itu.
2. Ubahlah kembali ke Tak Langsung lagi sebagi cek ulang.
Hasilnya :

Kata Webby,” Saya nanti sore akan kerumahmu.”

PROSEDURE PL/SQL

1.Apa yang dimaksud Prosedure pada PL/SQL?
Jawab:
Procedure adalah sub program yang digunakan untuk melakukan proses tertentu dan tidak mengembalikan nilai, bisa disimpan dalam database sebagai object schema, sehingga suatu procedure bisa digunakan berulangkali tanpa harus melakukan parsing dan compile ulang.

2.Tuliskan bentuk umum serta contoh Prosedure!
Jawab:
Bentuk umum:
Bentuk umum :

CREATE OR REPLACE PROCEDURE
nama_procedure
(parameter_1 tipe_data, … ) AS
variabel_1 tipe_data;

BEGIN
statemen_1;

END;
Procedure dibedakan menjadi yaitu Procedure berparameter dan Procedure tak berparameter.
Contoh Procedure berparameter



Contoh Procedure tanpa parameter



3.Apa yang dimaksud function pada PL/SQL?
Jawab:
Function adalah suatu blok PL/SQL yang memiliki konsep sama dengan procedure, hanya saja pada function terdapat pengembalian nilai (return value).
Karena function dapat mengembalikan sebuah nilai, function dapat diakses seperti layaknya sebuah variabel biasa.

4.Tuliskan bentuk umum serta contoh pada PL/SQL!
Jawab:
Bentuk Umum :

CREATE OR REPLACE FUNCTION nama_function (parameter_1, …)
RETURN tipe_data AS
variabel_1 tipe_data;

BEGIN
statemen_1;

RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;

Contoh:
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
H INTEGER;
BEGIN
H := pangkat(2, 3);
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘Hasil = ‘ || TO_CHAR(H));
END;

PL/SQL

1.Apa yang dimaksud kondisi pada PL/SQL?
Adalah struktur yang terdiri dari perintah-perintah IF dan CASE
Terdapat tiga bentuk perintah-perintah IF: IF-THEN, IF-THEN-ELSE, dan IF-THEN-ELSIF.

2.Sebutkan jenis-jenis nya. Jelaskan dan Bentuk Umumnya!
Perintah IF-THEN
Bentuk umum :
IF condition THEN
sequence_of_statements
END IF;
Rangkaian perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi bernilai false atau null, perintah IF tidak melakukan apa-apa. Dalam salah satu kasus, kontrol berlalu kepada perintah selanjutnya.

Perintah IF-THEN-ELSE
Bentuk umum :
IF condition THEN
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;
Rangkaian perintah-perintah dalam klausa ELSE dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null. Jadi, klausa ELSE memastikan bahwa rangkaian perintah-perintah tersebut dieksekusi.

Perintah IF-THEN-ELSIF
Bentuk umum :
IF condition1 THEN
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements3
END IF;
Jika kondisi pertama bernilai false atau null, klausa ELSIF akan menguji kondisi lainnya. Perintah IF dapat memiliki sejumlah klausa ELSIF; klausa final ELSE bersifat opsional (bisa digunakan atau tidak). Kondisi-kondisi dievaluasi satu demi satu dari atas ke bawah. Jika suatu kondisi bernilai true, rangkaian perintah-perintah yang ada di dalamnya dieksekusi dan kontrol akan menuju ke perintah selanjutnya. Jika seluruh kondisi bernilai false atau null, maka rangkaian perintah-perintah di dalam klausa ELSE yang akan dieksekusi.

Perintah CASE
Seperti halnya perintah IF, perintah CASE menyeleksi satu rangkaian perintah-perintah untuk dieksekusi. Namun, untuk menyeleksi rangkain perintah-perintah tersebut, perintah CASE menggunakan penyeleksi, bukannya menggunakan banyak ekspresi-ekspresi Boolean.
Bentuk umum :
[<>]
CASE selector
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;

WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+1;]
END CASE [label_name];

3.Contoh salah satu!
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
BIL INTEGER := 80;
BEGIN
IF MOD(BIL, 2) = 0 THEN
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE( TO_CHAR(BIL) || ‘ ADALAH BILANGAN GENAP’);
END IF;
END;
/

ORACLE

1.UPPER:
Mengubah string menjadi huruf besar.
SELECT UPPER(‘itfromzerotohero’) FROM dual

LOWER
Mengubah string menjadi huruf kecil
SELECT LOWER(‘itFromzeroToherO’) FROM dual

CONCAT
Sama fungsinya dengan ||. Menggabungkan dua string (operasi concat).
SELECT ‘IT’ || ‘ ‘ || ‘FROM’ || ‘ ‘ || ‘ZERO’ || ‘ ‘ || ‘TO’ || ‘ ‘ || ‘HERO’ AS hasil FROM dual

SUBSTR
Mengambil string dari suatu string.
SELECT SUBSTR(’123456789′ , 3) FROM dual
SELECT SUBSTR(’123456789′ , 3, 4) FROM dual
SELECT SUBSTR(’123456789′ , -4) FROM dual
SELECT SUBSTR(’123456789′ , -4, 2) FROM dual

2.Join merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan relasi yang terjadi antara satu tabel dengan tabel lainnya. Untuk menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya (merelasikan tabel) harus terdapat suatu field pada tabel yang berfungsi sebagai foreign key. Dengan foreign key inilah kemudian suatu tabel berelasi dengan tabel yang lain. Tabel yang memiliki foreign key kemudian dikenal dengan child table, sedangkan tabel tempat referensi foreign key dikenal dengan parent table.

select alias1.nama_kolom,alias2.nama_kolom[,…]
from nama_tabel1 alias1,nama_tabel2 alias2[,…]
where alias1.nama_kolom=alias2.nama_kolom[and|or…];

6 Alasan Tinggalkan BlackBerry

Berikut alasannya.
1) Jaringan sering bermasalah
Entah siapa yang salah — operator lokal atau jaringan BlackBerry — komunikasi melalui BlackBerry Messenger kerap tersendat.
Akibatnya, pesan yang di kirim lambat sampainya, mengakses Internet pun susah bukan main. Email? Sering tidak masuk.
Padahal sebagai pengguna BlackBerry, koneksi Internet adalah tumpuan utama komunikasi. Tanpa Internet, apa gunanya saya pakai BB? Hampir tidak ada.

2) Ketergantungan pada BBM
Saking banyaknya BlackBerry digunakan, BlackBerry Messenger (BBM) menjadi alat komunikasi utama, menggantikan telepon. Alasannya mudah saja, BBM jauh lebih mudah dan murah dibanding telepon.
Banyak orang menganggap nomor telepon adalah perihal pribadi, namun tidak PIN BBM. Mereka lebih nyaman membagikan PIN BBM daripada memberikan nomor telepon.
Padahal BBM ternyata bukan tanpa cacat. Seperti saya sebutkan di poin satu, BBM juga sering mengalami masalah. Pengiriman pesan di BBM sering mengalami keterlambatan (pending messages) yang membuat gusar, apalagi jika dalam keadaan darurat.

3) Semua benci Broadcast Message
Pernahkah Anda menerima BM berisikan "Test Contact, pls ignore.", atau "Teruskan pesan ini jika tidak kamu akan melarat seumur hidup", atau "Add temen aku yah, Joni, 21, ganteng!"?
Entah teknologi yang terlalu canggih, atau masyarakat Indonesia yang terlalu, ehm, kreatif. Fitur Broadcast Message yang memungkinkan Anda mengirim pesan ke seluruh kontak, sering disalahgunakan.
Bagi beberapa orang, mungkin hal semacam ini lucu, tapi saya tidak. Bayangkan bila 10 orang senantiasa terus-menerus mengirim pesan semacam ini setiap hari. Tidakkah kamu merasa terganggu?
Ada yang bilang, smartphone harus dimiliki oleh smart user (pengguna pintar). Namun sayangnya, untuk membeli smartphone orang tidak perlu ikut ujian terlebih dahulu.

4) Spesifikasi perangkat terbatas
Masalah klasik BlackBerry adalah spesifikasi mesinnya yang terbatas. Untuk informasi, seluruh aplikasi di BlackBerry akan disimpan di dalam memori internal, bukan eksternal alias kartu memori.
Bayangkan sebuah mesin yang harus bekerja keras menjalankan begitu banyak aplikasi, namun hanya diberikan kapasitas otak kecil. Tak heran perangkat BlackBerry sering hang, dan kadang terasa panas.
Solusinya adalah mengutak-atik sistem operasi bawaan BlackBerry — dengan mematikan banyak fungsi dan sistem yang sebenarnya tidak dibutuhkan seperti pilihan bahasa, ringtone, dan software bawaan. Teknik yang lebih dikenal dengan nama “shrink OS” ini tidak mudah dilakukan sendiri. Salah-salah BlackBerry kamu bisa mati total.

5) Minim inovasi
Entah karena inovasi dari RIM yang kurang, atau memang kebutuhan pengguna yang tidak meningkat, BlackBerry jarang sekali melakukan inovasi signifikan pada setiap perangkat barunya.
Berbeda dengan kompetitor, RIM seakan sadar betul bahwa tanpa perlu menambah kamera menjadi 10MP, atau kapasitas memori jadi 2GB, pengguna mereka akan tetap setia.
Konsumen BlackBerry umumnya membeli BlackBerry jenis terbaru hanya karena faktor gaya saja. Jarang yang membeli BlackBerry karena prosesornya lebih canggih, atau kameranya lebih bagus, atau OS-nya baru (malah sangat sedikit di antara mereka yang tahu bedanya OS BlackBerry).

6) Fungsinya bisa didapat di ponsel lain
BlackBerry bukan satu-satunya telepon seluler di dunia ini. Bahkan, BlackBerry bukan satu-satunya ponsel pintar. Hampir seluruh fungsi yang dijalankan BlackBerry dapat dijalankan juga di ponsel pintar lain.
Telepon, SMS, email, jejaring sosial, kamera, merekam video, hingga mengedit foto bahkan bisa diproses dengan lebih baik di ponsel pintar lainnya. Sebut saja iPhone yang dapat mengambil foto dengan kualitas lebih tinggi. Dan Samsung Galaxy yang memiliki prosesor dengan kapasitas proses jauh di atas BlackBerry.
Salah satu fitur populer BlackBerry, BBM pun bukan tanpa kompetitor. Di saat RIM masih bergelut dengan lambatnya koneksi lokal, beberapa layanan di luar BBM semakin berkembang. Sebut saja Line, WhatsApp, Skype, KakaoTalk, hingga Yahoo! Messenger.

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/blogs/jagat-pintar/6-alasan-tinggalkan-blackberry.html

CHAT ON

Tak mau kalah dari para pesaingnya, Samsung akhirnya mengeluarkan sebuah aplikasi bernama ChatON. ChatON adalah sebuah aplikasi layanan komunikasi mobile yang bersifat global dan membuat relasi yang baik antar teman Anda dan grup teman Anda. Fitur-fitur lainnya adalah dukungan banyak platform, group chat, broadcasts, animation messages, pictures, videos, audio, location info, contacts, calendar, manajemen grup, interaction rank yang akan mandatakan seberapa sering Anda chat dengan seseorang.

ChatON kini sudah tersedia di Android Market. Pengguna dapat mengunduhnya melalui link ini. Versi Android minimal untuk menggunakannya adalah Froyo 2.2. Tetapi sampai berita ini diturunkan, masih ditemukan beberapa bugs yang ada pada aplikasi ini. Beberapa pengguna komplain mengenai lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengirim kode verifikasi.


ChatOn sudah tersedia di 120 negara dan 62 bahasa. Aplikasi ini mirip sekali dengan Apple iMessage dan Blackberry Messenger. Saat ini ChatON mendukung Android, Bada, ponsel Samsung non-smartphone, dan akan mendukung iOS dan Blackberry OS. Samsung juga mengklaim bahwa aplikasi berjalan sangat baik di ponsel dengan resolusi 480×800 pixels. Silahkan dicicipi untuk mengenal lebih dekat!

TEKNOLOGI INFORMASI

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI CBIS

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem
Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang
terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem
informasi dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.
Data
Banyak terdapat pengertian data yang dirangkum dari berbagai sumber. Bagian ini akan mengutip tiga
pengertian data dari sudut pandang yang berbeda-beda.

1. Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari
kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.
2. Dari sudut pandang bisnis, terdapat pengertian data bisnis sebagai berikut : “Business data is an
organization's description of things (resources) and events (transactions) that it faces”.
Jadi data, dalam hal ini disebut sebagai data bisnis, merupakan deskripsi organisasi tentang sesuatu
(resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.
3. Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of things and events that we face”.
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.
Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan
kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi
Berikut juga akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber.
1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : Conceptual
Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah
menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam
keputusan sekarang maupun masa depan.
2. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization,
dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang
diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
3. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control Systems, menyebut
informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.
4. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya Accounting Information Systems :
Concepts and Practise mengatakan informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna
yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Dari keempat pengertian seperti tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil
dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu
keputusan.

Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,
sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan
akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin
sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya
komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu
berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis
pada komputer.

PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENDIDIK ANAK

PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENDIDIK ANAK

Batasan Topik : Teknologi Informasi (Peran Ibu dalam Pengawasan Internet pada Anak)

Sasaran Pembaca : Ibu Rumah Tangga yang tidak bekerja


Mendidik anak yang baik mungkin perlu diterapkan kepada anak-anak ,apalagi jika sejak masih kecil sudah dididik,maka akan membuat kepribadian seseorang akan semakin baik.nah cara mendidik anak bisa dilakukan dengan berbagai macam cara,salah satunya bisa agan-agan simak nih di bawah:

1.Jika anak salah jangan langsung dimarahi
Ketika anak berbuat salah,seorang anak pasti merasa takut dan gelisah.karenanya,tegur mereka dengan halus agar dapat menenangkan perasaan mereka.setelah itu tunjukan dimana kesalahan mereka dan langkah yang harus diambil untuk memperbaiki kesalahan sang anak.


2.Selalu ada waktu unutk berkomunikasi dengan keluarga
Komunikasi adalah kunci terbukanya interaksi antara orang tua dengan anak komunikasi itu pula yang mengikis jarak antara orangtua dan anak


3.Ajarkan kepedulian sosial
kepedulian sosial yang ditanamkan sejak dini akan mengubah nurani anak untuk senantiasa berbagi dan responsif atas kejadian di sekitarnya


4.Tanggung jawab
selalu terapkan kepada anak untuk bertanggung jawab.misalnya selepas bermain ajari anak untuk merapikan mainannya.jika dibiasakn,tanggung jawab anak akan muncul dalam linkungan kesehariannya.


5.Beri teladan
seorang anak pada umumnya mempunyai sifat menirukan apa yang orang tuanya lakukan.jadi berikanlah contoh hal-hal yang baik kepada anak agar mereka menirukan hal yang baik pula.

Jumat, 16 Maret 2012

MENULIS SEBAGAI PROSES BERPIKIR

Sebelum menulis, seorang penulis harus memahami konsep dasar menulis dengan baik. Konsep dasar menulis terkait definisi menulis, tujuan menulis, ragam tulisan, tahapan menulis, dan problem menulis harus dikuasai. Selanjutnya, penulis dapat menuangkan gagasan dan perasaaannya melalui tulisan.



A. Definisi Menulis

Definisi menulis banyak disampaikan para ahli dan institusi. Berikut ini sepuluh definisi tentang menulis.

Menulis adalah kegiatan menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik untuk menyampaikan informasi tentang suatu peristiwa sehingga ada komunikasi (Syafi’ie, 1984:40).
Menulis merupakan suatu kegiatan partisipatif aktif yang melibatkan berbagai poses dalam mengolah suatu pesan agar mampu dipahami atau diterima oleh pembaca. Menulis merupakan suatu proses berpikir yang berkelanjutan, mencobakan, dan mengulas kembali (Murray dalam Temple, 1988:213).
Menulis adalah mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda grafis (Hardjono, 1988:85).
Menulis adalah meletakkan atau mengatur simbol-simbol grafis yang menyatakan pemahaman suatu bahasa sedemikian rupa sehingga orang lain dapat membaca simbol-simbol grafis itu sebagai bagian penyajian satuan-satuan ekspresi bahasa (Lado dalam Ahmadi, 1990:28).
Menulis merupakan suatu proses, yaitu proses penulisan. Ini berarti bahwa kita melakukan kegiatan itu dalam beberapa tahap yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Tulisan yang baik dapat menghubungkan antara penulis sebagai pemberi pesan dan pembaca sebagai penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan harus ditulis secara sistematis agar pembaca dapat menangkap pesan dengan jelas dan tidak menimbulkan salah penafsiran (Akhadiah, 1990:55).
Menulis adalah menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan kemauan dengan wahana bahasa tulis (Widodo & Chasanah, 1993).
Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Aktivitas otak kanan untuk keterampilan menulis meliputi perencanaan, outline, tata bahasa, penyuntingan, penulisan kembali, penelitian dan tanda baca, sedangkan aktivitas otak kiri yaitu semangat, spontanitas, emosi, warna, imajinasi, gairah, ada unsur baru, dan kegemberiaan. Aktivitas dalam penulisan otak kiri dan otak kanan harus bekerjasama, berikut gambar pemanfaatan kedua belahan otak kiri dan otak kanan dalam menulis (DePorter, 2000:179).
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang aktif, produktif, kompleks, dan terpadu yang berupa pengungkapan dan yang diwujudkan secara tertulis. Menulis juga merupakan keterampilan yang menuntut penulis untuk menguasai berbagai unsur di luar kebahasaan itu sendiri yang akan menjadi isi dalam suatu tulisan (Nurgiyantoro, 2001:271).
Menulis merupakan kegiatan komunikasi verbal yang berisi penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan yang dimaksud di sini adalah isi atau muatan yang terkandung dalam tulisan, sedangkan tulisan pada dasarnya adalah rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi. Dengan demikian, menulis merupakan salah satu bentuk pengggunaan bahasa, disebut keterampilan berbahasa, yang melibatkan empat unsur, yakni penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau medium tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan (Yunus, 2002:13).
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008), me·nu·lis v 1 membuat huruf (angka dsb.) dng pena (pensil, kapur, dsb): anak-anak sedang belajar ~; melukis baginya merupakan kesenangan yg dimulai sebelum ia belajar ~; 2 melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat) dng tulisan: ~ roman (cerita), mengarang cerita; ~ surat membuat surat; berkirim surat; 3 menggambar; melukis: ~ gambar pemandangan; 4 membatik (kain): lebih mudah mencetak dp ~ kain (Kamus Bahasa Indonesia, 2008).


Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang definisi menulis, carilah referensi lain baik dari media cetak maupun elektronik! Dengan referensi lain, Anda diharapkan dapat semakin memahami definisi menulis dari berbagai sudut pandang.



B. Manfaat Menulis

Menulis merupakan sebuah kebutuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tak luput dari kegiatan beraksara tulis. Siswa SD/MI, SMP/Mts, SMA/SMK/MA, mahasiswa Perguruan Tinggi, hingga orang-orang dewasa yang melek teknologi tentu tak luput dari kegaitan menulis pesan pendek. Guru menulis di papan tulis untuk keperluan kegiatan pengajaran di sekolah. Dosen pun demikian. Wartawan menulis berita di koran. Pedagang pun membutuhkan alat tulis jika dia sedang menghitung total harga yang harus dibeli pembeli. Bahkan, tukang judi pun membutuhkan alat tulis untuk menghitung. Demikianlah, menulis memang sudah menjadi kebutuhan hidup di zaman modern ini.

Menulis memang memiliki kelebihan khusus. Widodo & Chasanah (1993) menyatakan bahwa permasalahan yang rumit dapat dipaparkan secara jelas dan sistematis melalui tulisan. Angka, tabel, grafik, dan skema dapat dipaparkan dengan mudah melalui tulisan. Tulisan juga lebih mudah digandakan melalui bantuan teknologi produksi. Karya-karya tulis memiliki daya bukti yang lebih kuat. Selain itu, tulisan memiliki sifat permanen karena dapat disimpan dan lebih mudah diteliti karena dapat diamati secara perlahan dan berulang-ulang.

Menulis juga memiliki nilai manfaat, baik secara materiil maupun nonmateriil. Anda mengenal JK Rowling, penulis Harry Potter? Selain mendapatkan kepuasan dalam proses menulis kreatifnya, penulis ini menjadi terkenal di seluruh dunia dan mendapatkan materi yang berlimpah melalui tulisannya. Inilah salah satu bukti konkret manfaat menulis.

Manfaat-manfaat menulis banyak disampaikan para ahli. Berikut ini jabaran para ahli tentang manfaat menulis.

Percy (dalam Nuruddin, 2011:20—27) menyatakan enam manfaat menulis, yaitu (a) sarana untuk mengungkapkan diri, (b) sarana untuk pemahaman,(c) membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan harga diri, (d) meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan, (e) keterlibatan secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah, dan (f) mengembangkan suatu pemahaman tentang sesuatu dan kemampuan menggunakan bahasa.
Komaidi (2011, 9—10) memberikan enam manfaat menulis. Keenam manfaat tersebut adalah (a) menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam melihat realitas kehidupan, (b) mendorong kita untuk mencari referensi lain, misalnya buku, majalah, koran, jurnal, dan sejenisnya, (c) terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis, (d) mengurangi tingkat ketegangan dan stres, (e) mendapatkan kepuasan batin terlebih jika tulisan bermanfaat bagi orang lain melalui media massa, dan (e) mendapatkan popularitas di kalangan publik.
Hernowo (2003:54) menyatakan lima manfaat dalam menulis, yaitu (a) menjernihkan pikiran, (b) mengatasi trauma, (c) membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru, (d) membantu memecahkan masalah, dan (e) membantu berpikir sistematis dan runtut ketika waktu terdesak.
Nuruddin (2011, 27—33) memberikan tujuh nilai (yang dianggap sebagai sinonim manfaat) yang terkandung dalam menulis, yaitu (a) nilai kecerdasan, (b) nilai kependidikan, (c) nilai kejiwaaan, (d) nilai kemasyarakatan, (e) nilai keuangan, (f) nilai kefilsafatan, dan (g) nilai popularitas.


Lebih lanjut, dijelaskan Nuruddin (2011:11) bahwa menulis dapat membuat perasaan dan kesehatan yang lebih baik. Mengacu pada pendapat Dr. Pennebaker bahwa menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang dialami menghasilkan suasana hati yang lebih baik, pandangan positif, dan kesehatan yang lebih baik. Sementara itu, mengacu pada pendapat Fatimah Merisi bahwa menulis dapat mengencangkan kulit di wajah dan membuat awet muda.



C. Tujuan Menulis

Setiap penulis memiliki tujuan dalam menuangkan pikiran/gagasan dan perasaannya melalui bahasa tulis, baik untuk diri sendiri dan orang lain. Contoh tujuan menulis untuk diri sendiri antara lain agar tidak lupa, agar rapi, untuk menyusun rencana, dan untuk menata gagasan/pikiran. Bentuk tulisan tersebut dapat dituangkan dalam buku harian, catatan perkuliahan, catatan rapat, catatan khusus, dan sebagainya. Contoh tujuan menulis untuk orang lain antara lain untuk menyampaikan pesan, berita, informasi kepada pembaca, untuk memengaruhi pandangan pembaca, sebagai dokumen autentik, dan sebagainya.

Umumnya, terdapat dua kondisi penulis terkait tujuan menulis. Ada penulis yang dengan sangat sadar terhadap dampak positif dan negatif terhadap apa yang ditulis. Namun, ada juga penulis yang tidak menyadarinya kedua dampak tersebut. Seorang penulis profesional memiliki kesadaran tinggi terhadap tujuan kegiatan penulis. Seorang penulis amatir terkadang hanya sekadar menuangkan gagasannya ke dalam wujud tulisan hanya untuk kepuasan dan tidak menyadari dampak pisitif dan negatif dari apa yang sudah ditulisnya.

Ketika tulisan sudah dibaca dan pesan sudah diterima oleh pembaca, terkadang penulis baru menyadari dampak tulisannya. Penulis memberikan klarifikasi jika tulisan itu memberikan dampak negatif. Dampak negatif ini bisa muncul akibat asumsi penulis dan pembaca yang berbeda. Maksud penulis mengarah ke arah tertentu, sedangkan asumsi pembaca mengarah ke arah yang lain. Akibatnya, muncul pesan baru yang diterima pembaca. Sebelumnya, pesan ini tidak dirancang dan diduga oleh penulis. Akhirnya, muncullah kesalahan pemahaman dan memberikan akibat tertentu. Sebaliknya, jika tulisannya berdampak positif, penulis akan membiarkannya meskipun sebelumnya tidak dirancang dan diduga oleh penulis.



D. Bentuk Tulisan

Bentuk-bentuk tulisan, dapat juga disebut sebagai ragam, dapat diklasifikasi berdasarkan sudut pandang kenyataan. Klasifikasi tulisan dapat dibedakan menjadi (a) fiksi: prosa (cerpen, novel, roman, drama, fabel, mite, dll.) dan puisi (mantra, syair, kontemporer, dll.) dan (b) nonfiksi: ilmiah (resume, makalah, artikel, laporan penelitian [tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi) dan popular (biografi, petunjuk, surat, resensi, berita, dan opini).

E. Proses Menulis

Menulis merupakan kegiatan yang membutuhkan proses untuk menghasilkan tulisan. Dalam proses tersebut, menulis terdiri atas tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilalui hingga menghasilkan tulisan. Berikut ini pendapat para ahli tentang proses menulis.

Graves 1975 (dalam Tompkins, 1994:8) menggambarkan proses menulis dalam tahapan (a) pra-menulis, (b) saat menulis, dan (c) pasca menulis.
Rafi’uddin (1988:76) mengemukakan proses menulis yaitu (a) pramenulis, (b) penulisan draf, (c) revisi, (d) penyuntingan, dan (e) publikasi atau pembahasan.
Ellis (1989:144) membagi empat tahap proses menulis, yaitu (a) prewriting, (b) drafting, (c) revising, dan (d) editing.
Ahmadi (1990 :55) menyatakan proses mengarang adalah serangkaian langkah yang sengaja ditumpangkan pada aturan-aturan khusus dan diarahkan guna mencapai suatu hasil yang khusus yang terdiri atas empat langkah, yaitu (a) pratulis, (b) menulis, (c) merevisi dan (d) uji-baca.
Farris (1993) mengklasifikasikan proses menulis itu ke dalam empat tahapan, yaitu (a) pra menulis, (b) menulis, (c) kaji ulang tulisan, dan (d) publikasi.
Tompkins (1994:7) menguraikan tahap-tahap proses menulis terdiri atas(a) pramenulis, (b) pengonsepan, (c) revisi, (d) penyuntingan, dan (e) pemajangan.
DePorter (2000:195) mengemukakan proses menulis terdiri (a) persiapan, (b) draf kasar, (c) berbagi, (d) memperbaiki, (e) penyuntingan, (f) penulisan kembali, dan (g) evaluasi.
Dapat pula ditambahkan, bahwa kegiatan menulis terdiri atas tahapan-tahapan yang sangat bergantung pada jenis tulisan. Secara umum, tahapan menulis terdiri atas (a) perencanaan, (b) pembuatan draf kasar, dan (c) penyuntingan. Secara khusus, tahapan menulis sangat bergantung pada apa yang ditulis, misal tahapan menulis opini terdiri atas (a) penggalian ide, (b) pendaftaran ide, (c) pengurutan ide, (d) penyusunan draf tulisan, (e) perbaikan tulisan, (f) pengkajian tulisan kembali, (g) pengulangan proses butir (e) dan (f) jika diperlukan, dan (h) publikasi tulisan. Tahapan dalam proses kegiatan menulis ini dijelaskan lanjut pada bagian berikutnya.



E. Ciri Kemampuan Menulis

Sebagai salah satu keterampilan/ kemahiran berbahasa selain membaca, menyimak, dan berbicara, menulis harus dikuasai oleh pengguna bahasa. Kapan seseorang dapat dikatakan terampil/mahir dalam menulis? Berikut ini pendapat Mosley (dalam Widodo & Chasanah, 1993).

Seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan tulis tampak empat ciri berikut ini.

Dapat mengungkapkan informasi sarana bahasa melalui bentuk karangan sebagai proses kognisi (reproduksi, organisasi/reorganisasi, cipta/kreasi).
Dapat mengungkapkan informasi bahasa melalui bentuk karangan yang mengandung maksud/tujuan (latihan, emosional, informasi/referensial, persuasi, hiburan, dsb.).
Dapat mengunggapkan informasi dengan menggunakan bahasa dalam bentuk karangan sesuai pembaca atau untuk diri sendiri
Dapat mengungkapkan informasi dengan menggunakan bahasa dalam bentuk karangan berupa wacana: dokumentatif, konstatif (naratif, deskriptif, keterangan), dan eksploratif (interpretatif, eksposisi, argumentasi).

sumber: http://didin.lecture.ub.ac.id/tag/menulis